Kekurangan cairan alami tubuh atau biasa disebut dehidrasi bisa
menyebabkan penurunan stamina, konsentrasi, bahkan bisa berakibat fatal.
Dibandingkan dengan pria, ternyata wanita lebih rentan terhadap dampak negatif
dehidrasi, terutama pada penurunan kemampuan kognitif dan mood.
Penelitian mutrakhir yang dilakukan Lawrence E.Amstrong, pakar
hidrasi dunia dan Harris R.Lieberman, pakar neuro kognisi, menyebutkan
dehidrasi sebesar 1,5 persen pada pria akan menyebabkan turunnya konsentrasi
dan daya ingat, kelelahan dan ketegangan. Sementara itu pada wanita efek
negatif itu sudah dirasakan ketika terjadi dehidrasi 1,3 persen.
Wanita memang lebih sensitif pada efek kekurangan cairan.
Dehidrasi sebesar 1,3 persen sudah memiliki dampak seperti dehidrasi pada pria
yang kekurangan 1,5 persen cairan tubuh. Pada wanita bahkan ditambah dengan
efek sakit kepala," kata Dr.dr.Saptawati Bardosono, Sp.GK, ketika
memaparkan hasil riset terbaru tersebut di Jakarta, Rabu (9/2).
Ia menambahkan, selain faktor hormonal, perbedaan pengaruh
dehidrasi ini juga disebabkan karena perbedaan komposisi tubuh laki-laki dan
perempuan. "Pria komposisi ototnya lebih tinggi, sedangkan wanita lemaknya
lebih tinggi sehingga komponen airnya juga lebih banyak," kata staf
pengajar di program studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
ini.
Studi yang dilakukan tahun 2010 itu melibatkan 20 wanita dewasa
sehat yang punya kebiasaan minum air sebanyak 2-3 liter sehari. Mereka kemudian
diminta untuk berpuasa minum air selama 23 jam dan melakukan tes kognitif. Hasil
studi menunjukkan mereka mengalami penurunan konsentrasi, kelelahan, mengantuk,
nyeri kepala dan cepat terganggu moodnya.
Pembicara lain, dr.Luciana Sutanto, Sp.GK menyebutkan dehidrasi
kronik sering kali tidak bergejala karena tubuh memiliki mekanisme adaptasi
sendiri. "Saat tubuh kekurangan cairan ia akan mengirim sinyal berupa rasa
haus. Di dalam tubuh sendiri terjadi pengentalan plasma darah sehingga akan
dikeluarkan hormon tertentu yang menyebabkan penghematan penggunaan air berupa
jumlah urin yang sedikit," paparnya.
Luciana menyarankan agar keseimbangan tubuh dijaga dengan cara
mengonsumsi cukup cairan sebelum timbulnya rasa haus. "Jangan abaikan rasa
haus karena itu adalah isyarat tubuh," katanya.